Namaku Muhammad Rafly Hidayat, kisah
ini dimulai ketika kami mengikuti study tour ke pare, Kediri. yang dimana
disana terdapat kampong Inggris, dan disana kota yang sangat bagus untuk belajar.
Yang dimana perwakilan dari MTsN Sampit yaitu :
Aku, Ahmad Ghozi M, Farhan Syahrianur, Jacky, Chandra Kartika
dan Ibu (Ma’am) Kristin (sebagai guru pendamping kami.)
(Logo kelas kami, kelas C / Kelas 3)
Cerita ini dimulai yang dimana, kami
disana berada selama 7 hari, dan 3 hari nya untuk rekreasi, disana sangat
menyenangkan, yang mana dapat teman-teman baru yang sangat baik dan menyenangkan,
dan kami bisa berkumpul, bermain, dan belajar bersama. Yang dimana dari SMPN 1
Sampit berjumlah 60 Siswa, SMPN 3 Sampit 15 Siswa, dan MTsN Sampit 5 orang, dan
semuanya berjumlah sekitar 70 siswa.
Sebelum kami berangkat, Kepala
sekolah kami Bapak Darmansyah melepas dan memberikan sedikit uang sebesar Rp.
150.000 kataku dalam hati : “Alhamdulillah, sebagai tambahan uang jajan disana,
hehehe…” Ketika kami belajar disana, kelas kami dipisah menjadi 3, kelas kami
diruang 3 atau C yaitu “Crocodile Class” walaupun begitu,
kami dari MTsN Sampit tetap sekelas, dan kami tetap senang disana.
Sewaktu awal-awal disana, kami sempat merasa menyesal mengikuti turnya, karena fasilitasnnya agak kurang. tetapi aku sadar, bahwa itu adalah pengalaman yang tak akan pernah terlupakan. Aku bertanya kepada Farhan : “Farhan, apakah kamu menyesal mengikuti study tour ini ?” Jawab Farhan : “Tidak Raf, aku sangat bersyukur bisa ikut dalam tur ini, karena aku dapat pengalaman yang baru disini” Belajar disini sangat sederhana, tetapi sangat bermanfaat.
Dimana ada suatu hal yang tak pernah kulupakan, ketika Farhan dimusuhi Ghozi dan Jacky, karena Farhan dituduh “Suka mendekati Perempuan” padahal bagiku tidak, Farhan hanya dekat dan ingin berteman, tetapi Ghozi dan Jacky tidak berpikir begitu. Sewaku di kost (Kamar) Ghozi berkata ke jacky : “Jak, Farhan itu orangnya suka mendekati perempuan, pas sudah dekat, ya begitulah” Jacky menjawab : “Ya sudah, gimana lagi….”
Lalu jacky berkata kepadaku : “Raf, dimana Farhan ?” lalu aku menjawab : “Dia ada diatas ranjang atas.” Lalu Ghozi dan Jacky terkejut, dan tiba tiba akhirnya Farhan turun, dan berkata kepada Ghozi dan Jacky : “Kalo mau mengejek dan mau menghina jangan dibelakang, coba didepan aku langsung ?”
selama beberapa hari Farhan tidak menyapa Ghozi dan Jacky, tetapi Farhan tetap berteman baik denganku, kadang kadang aku menghiburnya, dan aku kadang menjauh terhadap Ghozi dan Jacky, karena untuk menghibur Farhan yang sendiri. Tetapi pada akhirnya, ketika mau pulang ke Sampit, akhirnya Farhan berteman kembali terhadap Ghozi dan Jacky, dan aku senang sekali.
Aku berkata di dalam hatiku : “Selama 10 hari (14 Juni – 24 Juni 2014) pengalaman kami berada di kampung inggris, pare-kediri, kami telah merasakan dimana ada rasanya suka, duka, sedih, dan bahagia, dan akhirnya aku juga tau arti kebersamaan dan persahabatan, karena ketika kami makan, kami berbagi bersama, ketika belajar, kami belajar bersama, ini adalah hal yang tak pernah kulupakan.”
(MUHAMMAD RAFLY HIDAYAT)
(14 Juni – 24 Juni 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar